Menilik Perilaku Pengemudi di Jalan

February 25, 2015

Tingginya tingkat kecelakaan di jalan tentunya tidak terlepas dari perilaku para pengguna jalan, terutama pengendara kendaraan bermotor. Berbagai penelitian telah mengungkapkan bahwa faktor manusia (pengendara) berkontribusi paling besar terhadapa terjadinya kecelakaan. Selanjuntya, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pengendara di jalan antara lain kemampuan mengemudi, kondisi fisik pengemudi, dan kondisi emosional (psikis) pengemudi. SELENGKAPNYA.


Engkau Tetap Sahabat Ku (Iwan Fals)

April 4, 2012

Dia adalah sahabatku bahkan lebih
Dia adalah yang diburu…datang padaku
Sekedar lepas lelah dan sembunyi
Untuk berlari lagi

Dia adalah yang terbuang…mengetuk pintuku
Penuh luka dipunggungnya…merah hitam
Dia menjadi terbuang….setelah harapannya dibuang…..

Bapaknya pegawai kecil…. kelas sandal jepit
yang kini di dalam penjara…sebab bela anaknya
Untuk darah daging yang tercinta
Selesaikan sekolah

Sahabatku…gantikan bapaknya…
coba mencari kerja
Namun yang didapat cemooh
Harga dirinya berontak
Lalu dia tetapkan hati
Hancurkan sang pembuang

Air putih aku hidangkan…aku dipersimpangan
aku hitung semua lukanya…
Seribu bahkan lebih..sejuta lebih

Pagi buta dia berangkat…diam-diam
Masih sempat selimuti aku….yang tertidur
Aku terharu…doaku untukmu oooo
Sebutir peluru yang tertinggal di bawah bantalnya
Beri tali jadikan kalung lalu kukenakan
sekedar mengingatmu kawan
yang terus berlari

Selamat jalan kawan…
Selamat renangi air mata
Hei…sahabat yang terbuang
Engkau sahabatku….tetap sahabatku


Harga BBM (2012)

March 28, 2012

Senin malam (26/03/2012), sambil menunggu jemputan travel yang akan membawa saya dari Pemalang ke Yogyakarta, tanpa sengaja saya bertemu dengan seorang Kakek yang telah lama berprofesi sebagai pengemudi. Kariernya sebagai pengemudi dimulai tahun 1978, sebagai pengemudi truk dengan daerah operasi Jawa, Bali dan kadang-kadang Kalimantan. Kemudian mulai tahun 1990an hingga awal 2001 beralih menjadi pengemudi BUS, dan 2001-2005 mobil travel, dan sejak 2005 – membuka jasa Agen Perjalanan.

Ketika ditanya terkait dengan rencana kenaikan harga BBM, beliau menjawab, “HARGA BBM SEKARANG ITU TERLALU MURAH JIKA DIBANDINGKAN DENGAN DULU”. Kata dia, tahun 1978 harga BBM sudah Rp 150 rupiah, sekarang seharusnya harga BBM sudah Rp 15.000,-. Hal itu memang benar jika dilihat dari nilai uangnya. Rp 150 pada tahun 1978 bisa disamakan dengan uang sebesar Rp 15.000 pada masa sekarang. Jadi, kalau di beri kesempatan, beliau senang jika bisa mengemudi di jaman sekarang, karena harga BBM jauh lebih murah.

Komentar beliau selanjutnya adalah bahwa pemerintah Indonesia sekarang ini dianggp “GOBLOG”, ndak bisa ngatur bangsanya sendiri.


Kalau Bagong Jadi Presiden (Sempalan 3)

September 24, 2011

Setelah melakukan semedi dan perenungan, Bagong mulai menemukan jalan terang bagaimana untuk membangun negeri yang sudah terlanjur hancur (mendekati lebur) ini. Tiga sektor yang akan menjadi perhatian utama adalah Transportasi, Utilitas (Air, Listrik, dll), dan Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Dalam sektor transportasi, target yang perlu dicapai adalah terciptanya sistem transportasi terpadu, berkelanjutan, ramah lingkungan dan manusiawi. Salah satu program utamanya adalah penyediaan transportasi umum untuk setiap desa, Satu Desa Satu Angkutan Umum, dimana moda transportasinya akan disesuaikan dengan kondisi masing-masing desa. Angkutan umum tersebut akan melayani perjalanan dari satu desa/kampung ke Pusat Kecamatan. Kemudian nanti dari pusat kecamatan ke Pusat Kabupaten akan dilayanai oleh transportasi yang dikelola swasta.

Dalam sektor transportasi, yang dibangun tidak hanya transportasinya saja, namun juga seluruh elemen pendukung, termasuk bahan bakar. Dalam kaitannya dengan bahan bakar, pemerintah secara bertahap akan mengurangi jumlah BBM bersubsidi dan pada akhirnya akan menghapuskan subsidi bagi BBM. Dana yang semula untuk subsidi BBM akan digunakan untuk membangun sistem transportasi perdesaan.

Kita ketahui bersama, bahwa salah satu masalah utama di sektor transportasi adalah berlebihannya jumlah kendaraan pribadi, terutama sepeda motor. Dalam 5 tahun, Bagong mentargetnya bisa membatasi pertumbuhan kendaraan bermotor hingga hanya 5 persen per tahun. Dengan telah terbangunnya sistem transportasi perdesaan yang handal, dan terbangunnya sistem transportasi perkotaan yang terpadu, pembatasan pertumbuhan kendaraan pribadi tidaklah akan menjadi masalah. Kebijakan yang akan diterapkan untuk membatasi jumlah kendaraan pribadi adalah: 1) Mengatur tata cara pembelian kendaraan bermotor lewat kredit; 2) Menaikkan pajak kendaraan bermotor pribadi; dan 3) Menghapuskan subsidi BBM.

Dalam kaitannya dengan infrastruktur transportasi, terutama jalan, Bagong merasa bahwa prosedur pembangunan jalan (termasuk lelang) perlu diperbaiki. Hal yang utama adalah menetapkan bahwa pemenang lelang bertanggung jawab atas pemeliharaan jalan selama 10 tahun sejak jalan diserahterimakan. Hal ini diharapkan agar jalan-jalan di negeri ini bisa bertahan selama 10 tahun. Untuk menjaga kondisi jalan, Bagong merasa perlu untuk tidak mentolerir kendaraan overload.

Dalam sektor utilitas, target utama Bagong adalah menyediakan sarana air bersih dengan kondisi yang bagus bagi seluruh rakyat. Sumber-sumber air bersih akan dikelola sepenuhnya oleh pemerintah untuk kesejahteraan rakyat. Pemerintah akan membangun instalasi air bersih di setiap kabupaten dengan target bahwa tidak akan ada lagi kekurangan air bersih bagi seluruh rakyat.

Kelangkaan air bersih disinyalir disebabkan oleh berkurangnya daerah resapan. Pembangunan permukiman yang tidak mempertimbangkan daerah resapan akan dilarang. Setiap rumah dan bangunan harus memiliki daerah resapan air. Setidaknya bahwa bangunan dan rumah tersebut memiliki daerah resapan yang mampu menyerap 75% air hujan, sedangkan 25% sisanya boleh dibuang ke saluran drainase.

Kaitannya dengan listrik, Bagong berjanji akan menyediakan listri (dan energi terbarukan) bagi seluruh rakyat (termasuk di daerah pedalaman). Pembangunan dan penelitian sumber-submber energi terbarukan merupakan keharusan.

Dalam bidang TIK, Bagong akan melanjutkan dan mempercepat program yang sekarang sudah dilaksanakan oleh pemerintah yang sekarang, yaitu PLIK (Pusat Layanan Internet Kecamatan). Kedepannya, akan ditingkatkan menjadi Satu Desa Satu Akses Internet. Pemerintah akan mengatur akses dan konten-konten yang bisa diakses. Bagong tidak akan mentolerir pornografi, setiap rakyat yang mengakses dan mengunggah konten-konten porno akan ditindak tegas.

Selain ketiga sektor utama tersebut, sektor ketenagakerjaan juga akan diperhatikan. Salah satu kebijakannya adalah Mengharuskan setiap warga dengan jumlah PPh di atas 5 juta untuk mempekerjakan seorang pembantu rumah tangga dengan gaji bulanan minimal sesuai dengan UMR daerah setempat. Gaji yang dibayarkan kepada PRT tersebut bisa menjadi pengurang bagi Penghasilan Kotor wajib pajak tersebut. Dampak utama dari kebijakan ini adalah urbanisasi besar-besaran. Namun demikian, jika sudah tercipta sistem transportasi massa yang handal, itu tidak menjadi masalah.

(to be continued)


Kalau Bagong Jadi Presiden (Sempalan 2)

September 16, 2011

Persoalan baru muncul. Undang-undang pilpres hampir tidak memungkinkan adanya calon independen. Intinya, calon presiden hanya boleh diajukan oleh partai yang mendapatkan suara minimal 20% pada pemilu legislatif. Ini tentu saja mencai persoalan besar bagi Bagong yang awalnya ingin maju sebagai calon presiden dari jalur independen. Bagong masih ‘pikir-pikir’ apakah dia akan mengajukan judicial review atau tidak, mengingat bahwa pencalonan kepala daerah saja bisa lewat jalur independen.

Beberapa waktu yang lalu di Negeri Impian telah dilakukan pemilu legislatif. Memang penghitungan suara belum sampai akhir, baru selesai sekitar 5%. Dari hasil sementara penghitungan suara oleh KPU, hanya ada 3 parpol dengan suara yang relatif dominan, yaitu Partai Bintang, Partai Ringin dan Partai Banteng. Para elit parpol pun sudah mulai ancang-ancang untuk melakukan koalisi, tentu saja dengan mempertimbangkan keuntungan-keuntungan yang akan mereka dapat.

Dari ketiga parpol tersebut dia, Partai Banteng mencoba mendekati Bagong. Ketua partai secara khusus mengundang Bagong untuk datang ke kediamannya, tentu saja dengan beberapa tokoh lainnya. Memang tidak ada kesepakatan yang jelas tentang apa yang akan dilakukan untuk menghadapi Pilpres mendatang. Mereka berkumpul hanya untuk membahas hasil pemilu legislatif. Para tokoh tersebut memandang bahwa memang terjadi beberapa kecurangan dalam pemilu legislatif, terutama ‘amburadul’-nya DPT.

Melihat dan mempertimbangkan situasi yang ada, Bagong mulai memikirkan untuk mengambil jalur lain. Memang keinginan utamanya dalah menjadi presiden, namun jika itu tidak memungkinkan, Bagong rasanya tidak berkeberatan kalau jadi Wapres. Jadi Wapres bukanlah suatu kekalahan, tetapi kemenangan bagi Negeri Impian dan seluruh kawulanya. Dengan jadi Wapres, Bagong masih tetap bisa ‘momong’ rakyatnya dan juga para ‘majikan’-nya. Namun demikian, Bagong masih tetap optimis untuk maju sebagai calon presiden Negeri Impian.


Kalau Bagong Jadi President (Sempalan 1)

September 16, 2011

Keinginan bagong untuk menjadi presiden sudah bulat. Dia pun sekarang berjuang keras untuk mewujudkan amanah tersebut. Dia pun sadar bahwa jalan menuju ke sana akan sangat sulit, terutama dari para pesaingnya.

Beberapa tokoh pun sudah mulai menyatakan diri bahwa dia akan mencalonkan diri sebagai Presiden. Di antara mereka adalah Dursasana, Sengkuni, Setyaki, Banowati, Aswatama, Udawa bahkan Resi Bisma dan Durna dan pun ikut mencalonkan diri menjadi presiden.

Akhir-akhir ini di negeri Impian sering terjadi ‘perang dingin’ antar para calon presiden dan tak jarang juga di antara calon presiden saling melakukan pendekatan dan penjajagan guna mencari peluang kerja sama di antara mereka. ‘Perang dingin’ yang paling heboh adalah antara Udawa dan Banowati. Perselisihan ini sebenarnya sudah terjadi sejak 5 tahun yang lalu. Penyebab utamanya adalah bahwa Banowati menganggap Udawa telah ‘membelot’ darinya.

Berbagai pendekatan pun sudah menjadi hal yang wajar. Baru-baru ini, Setyaki mencoba mendekati prabu Baladewa untuk meminta dukungannya. Aswatama pun berusaha untuk bekerja sama dengan Durna dengan menjalin suatu koalisi. Ini tentu saja untuk menggalang suara dari para kurawa.

Bagong tidak mau ambil pusing. “Perang dingin” itu justru malah dijadikan tontonan yang menyenangkan dan bisa membuat dia tertawa. Dalam hatinya dia merasakan kalau para calon presiden itu seperti anak-anak yang akan membeli permen, kalau permen yang satu rasanya gak enak atau mahal, maka pilih permen yang lain. Tingkah laku anak-anak yang lain adalah saling mengejek, dan para calon presiden pun tidak kalah ketinggalan, beberapa dari mereka saling melontarkan ejekan yang kemudian juga dibalas dengan ejekan.

Yang masih mengganjal dalam benak Bagong adalah calon wakil presiden, siapa kiranya yang layak untuk mendampingi dia. Bagong sendiri sudah memiliki beberapa kandidat, seperti Sadewa, Janaka, Togok, Karna dan Srikandhi. Bagong lebih cenderung memilih Karna untuk menjadi Wakil Presidennya mengingat bahwa Karna bisa diterima oleh kalangan Pandawa dan Kurawa. Namun demikian, tak ada salahnya jika dia berkonsultasi dengan Semar dan juga Hanoman terkait dengan hal ini.


Kalau Bagong Jadi Presiden (Bag. 6)

September 16, 2011

Setelah pertemuan di rumah Semar, Bagong mulai strategi pencalonan dirinya sebagai presiden dengan membentuk Tim Sukses. Dari berbagai pertimbangan dan seleksi yang seksama, terpilihlan Tukul Arwana sebagai ketua Tim Sukses tersebut. Pemilihan ini bukanlah tanpa alasan. Tukul memang terkenal sebagai orang yang mudah bergaul dengan semua kalangan masyarakat. Keunikan yang dimiliki Tukul membuat dia mudah diingat oleh publik. Ini tentu saja menjadi daya tarik tersendiri bagi Tukul yang nantinya juga bisa memberikan keuntungan bagi penjaringan aspirasi publik.

Tim Sukses tersebut dibuat sesederhana mungkin, dalam artian tidak terdiri dari banyak bagian/bidang. Tim tersebut hanya terdiri dari 4 bidang, yaitu Bidang Kampanye (yang dikoordinir oleh Dalijo), Bidang Transportasi, Telekomunikasi dan Informasi (yang koordinir oleh Pak Bina “Bangun Desa”), Bidang Kesenian Tradisional (yang dikoordinir oleh Den Baguse Ngarso) dan Bidang Penggalangan Dana (yang dikoordinir oleh Yati Pesek). Bidang-bidang tersebut memiliki anggota antara 5-10 orang.

Seperti yang telah disepakati pada pertemuan di rumah Semar, maka Tim Sukses tersebut untuk yang pertama kalinya akan menggelar sebuah pentas seni tradisional “Ketoprak” dengan lakon “Bagong Ngunduh Amanah”. Sebagai penulis naskahnya adalah Koordinator Bidang Kesenian Tradisional. Rencananya, pentas perdana akan diselenggarakan 4 bulan sebelum pemilihan Presiden, yang artinya tidak lebih dari 2 bulan lagi. Selanjutnya pentas ketoprak akan dilakukan di beberapa kota di Negeri Impian.

Para anggota tim sukses sudah mulai mempersiapkan pementasan tersebut. Rencananya latihan akan dilakukan setiap Senin dan Kamis, bertempat di rumah Bagong. Dana pementasan itu akan berasal dari para sponsor. Oleh karena itu, Bidang Penggalangan Dana juga sudah mulai menawarkan kerja sama dengan berbagai sponsor.

Dalam kampanye untuk menjaring suara rakyat, Tim Sukses Bagong memang tidak menggunakan pamflet, leaflet, spanduk, brosur atau iklan-iklan di media lainnya. Strategi semacam itu dirasa tidak efektif dan hanya akan mengotori ruang-ruang di Negeri Impian.

Tim sukses tersebut (melalui Bidang Transportasi, Komunikasi dan Informasi) juga mengumpulkan berbagai data kependudukan. (Sebagai catatan saja, Kalangan utama yang dibidik Bagong adalah kalangan menengah bawah). Melalui data ini, bisa diputuskan di mana pentas akan digelar. Bidang Kampanye tak lupa juga memberikan masukan-masukan pada naskah ketoprak yang sedang digarap oleh Bidang Kesenian Tradisional.

Setelah melalui berbagai sesi latihan yang melelahkan, akhirnya pentas perdana bisa diselenggarakan dengan cukup sukses. Pentas ini diselenggarakan di sebuah lapangan sepak bola di desa Maju Sejahtera. Sponsor dari pentas ini adalah Yati Pesek sendiri (yang juga menjadi Koordinator Bidang Penggalangan Dana), di samping beberapa sponsor lokal seperti produsen minuman ringan dan jamu tradisional.

Sambutan rakyat terhadap pentas ini memang di luar dugaan. Umumnya, pentas ketoprak hanya disaksikan oleh kalangan tua saja. Namun kali ini, hampir semua kelompok usia (tua dan muda) menyaksikan acara tersebut. Tak heran, malam itu lapangan sepak bola desa Maju Sejahtera penuh sesak oleh orang-orang yang nononton pentas ketoprak. Yang datang tidak hanya dari desa itu saja, tetapi juga ada yang dari luar daerah.

Selama pentas tersebut, juga dilakukan survei untuk mengetahui siapa saja yang menyaksikan dan darimana meraka berasal. Data ini nantinya akan digunakan untuk pemilihan tempat pentas ketoprak yang selanjutnya.

Dari hasil survei yang telah dilakukan tersebut terungkap bahwa kebanyakan penonton yang berasal dari luar daerah berasal dari Kabupaten Blambangan, yang memang berbatasan langsung dengan Kabupaten Sokalima. Sehingga, diputuskan bahwa pentas selanjutnya akan dilakukan di Kabupaten Sokalima, tepatnya di Kecamatan Sokaasri, di Desa Sokaasih. Pentas yang kedua ini akan dilakukan dua minggi kemudian.

Selama empat bulan kampanye tersebut, Tim Sukses telah menggelar 8 pentas ketoprak di berbagai penjuru Negeri Impian. Enam pentas lainnya dilakukan di Propinsi Ujung, Propinsi Wetan, Propinsi Lor, Propinsi Kidul, Propinsi Tengah, dan Propinsi Kulon.

Ketika memasuki masa tenang, Tim Sukses mulai merefleksi apa saja kekurangan selama kampenya. Memang ada beberapa kekurangan selama kampanye, terutama terkait dengan isi kampanye yang dituangkan dalam naskah ketoprak. Terlihat bahwa naskah tersebut dirasa kurang cocok di beberapa daerah, karena memiliki budaya yang berbeda.

Yang dilakukan Tim Sukses kali ini adalah berdo’a kepada Yang Maha Kuasa, semoga kerja keras mereka membuahkan hasil pada saat pencoblosan nanti…………

(bersambung ke bagian terakhir…………. yang akan ditulis setelah diperoleh hasil dari pencoblosan Presiden RI)


Kalau Bagong Jadi Presiden (Bag. 5)

September 16, 2011

Setelah melalu laku spiritual dan pertimbangan yang masak, Bagong memutuskan untuk mencalonkan diri menjadi Presiden melalui jalur Independen. Benar kata semar, jalur indipenden ini adalah jalur yang paling aman dan tidak perlu khawatir memikirkan balas budi seperti jika menggunakan kendaraan partai.

Persoalan yang satu ini sudah terselesaikan. Masalah selanjutnya adalah bagaimana dia akan maju selanjutnya, strategi apa saja yang akan digunakan. Tentu saja, yang paling mendesak adalah pembentukan Tim Sukses yang nantinya akan membantu dan menjadi penyangganya dalam langkahnya menuju kursi Kepresidenan.

Tidaklah sulit bagi Bagong untuk membentuk tim sukses karena dia memang banyak kenalan. Kedeaktannya dengan berbagai kalangan masyarakat membuat dia mudah dikenal dan disukai orang. Sekarang tinggal menentukan saja, siapa yang akan jadi ketua Tim Suksesnya, apakah mau dari kalangan akademisi, seniman, politisi atau rakyat biasa.

Setelah pembentukan tim sukses, masalah selanjutnya adalah penetapan strategi penjaringan dukungan. Ini bisa menjadi persoalan besar mengingat Bagong sebenarnya termasuk dari kalangan kurang mampu. Jadi kaya’nya agak sulit untuk melakukan kampanye yang super mewah dan mahal…. Jadi, perlu dipikirkan langkah-langkah kreatif untuk penjaringan dukungan ini.

Sore ini, Bagong berencana akan datang ke tempat ayahnya, Semar, guna membahas dua persoalan tersebut di atas.

Sore harinya, di tempat Semar ternyata sudah datang Gareng dan Petruk yang tak lain adalah saudara Bagong sendiri. Kali ini Bagong datang tidak sendirian, dia datang bersama Raden Sadewa. Bagong memang sengaja sebelumnya singgah dulu di Amarta. Raden sadewa sendiri terkenal dengan kecerdikan, ketelitian dan kebijaksanaannya. Tak heran jika pertimbangan-pertimbangan yang dia berikan selalu diperhatikan oleh Pandawa.

Bagong dan Raden Sadewa disambut oleh Gareng dan Petruk. Semar waktu itu masih belum nampak. Tak lama berselang, semar pun muncul. Sebelumnya, tak lupa Gareng dan Petruk menghaturkan ‘sungkem pangabekti’ kepada Raden Sadewa. Semarpun demikian.

Tak basa-basi lagi, Bagong langsung menjelaskan duduk persoalan yang dia hadapi sekarang dalam upayanya menjadi Presiden, mulai dari pembentukan tim sukses dan strategi menjaring dukungan.

Setelah melalui berbagai diskusi dan adu argumentasi, dicapailah beberapa kesepakatan. Pertama, Ketua tim sukses akan dipilih dari kalangan seniman, ini didasarkan pada pertimbangan bahwa kalangan seniman biasanya mudah diterima oleh semua kalangan. Secara khusus, seniman di sini adalah seniman kesenian tradisional. Beberapa nama telah diusulkan, seperti Tukul arwana, Yati Pesek, Dalijo, dll… Tim sukses harus dibentuk maksimal 1 bulan sejak pertemuan tersebut.

Kedua, Mengingat keterbatasan biaya, maka kampanye tidak akan dilakukan dengan menyebarkan pamflet dan leaflet, memasang poster/spanduk dan juga tidak melalui media elektronik dan cetak, karena biayanya bisa sangat mahal. Raden Sadewa mengusulkan agar penjaringan dukungan dilakukan dengan pendekatan budaya. Bentuk konkritnya adalah dengan melakukan pertunjukan ketoprak keliling. Ini bisa menjadi sarana yang murah mengingat para pemain adalah dari anggota tim sukses.

Begitulah sedikit keputusan dari pertemuan singkat di rumah Semar. Ini tentu saja membuat langkah Bagong semakin mantap. Tinggal melobi ketua Tim Sukses saja untuk langkah yang selanjutnya.

(bersambung……………)


Kalau Bagong Jadi President (Bag. 4)

September 16, 2011

Sejak pertemuan keluarganya terdahulu, Bagong terus memikirkan apa yang akan dilakukannya. Waktu terus berlalu. Tak terasa sudah 36 hari terlewatkan. Dengan keinginan kuatnya yang diiringi dengan laku prihatin yang sungguh-sungguh, Bagong sudah mulai mendapatkan jawaban atas berbagai pertanyaan yang akhir-akhir ini muncul dibenaknya. Di antara pertanyaan tersebut adalah Mengapa orang-orang menginginkan Bagong menjadi Presiden? Apakah Bagong akan menerima amanah untuk menjadi Presiden? Jika iya merasa bisa dan mampu, maka dengan media apakah dia akan menerima amanah tersebut?

Satu persatu pertanyaannya mulai terjawab. Pertama, mengapa orang-orang menginginkan Bagong menjadi Presiden? Bagong mulai sadar bahwa negeri ini sudah mengalami krisis moral, dimana yang benar bisa menjadi salah dan sebaliknya. Banyak orang-orang jujur yang justru tersungkur, dan banyak orang-orang pendusta yang justru berkuasa. Bagong juga sadar bahwa selama ini dia memang sering ceplas-ceplos. Tapi ceplas-ceplosnya itu bukan tanpa dasar, bukan karena dia hanya ingin mendapatkan ketenaran. Tapi karena itu memang uneg-uneg yang ada dihatinya. Sederhananya, semua ucapan Bagong hingga saat ini didasari oleh rasa kejujuran, kerendahan hati, dan tanpa rasa adigang, adigung dan adiguna. Mungkin rakyat Negeri Impian ini sudah bosan dengan pemimpin yang hanya bisa ngomong, hanya bisa mencari ketenaran demi menjaga reputasinya, menutupi segala kekurangan di negeri ini demi menjaga nama baik dimata dunia. Rakyat negeri impian ini memimpikan seorang pemimpin yang jujur, apa adanya, mau mendengarkan rakyatnya, dan tidak segan-segan untuk melihat rakyatnya secara langsung. Pemimpin yang mampu menerapkan filosofi HASTA BRATA.

Kedua, Apa Bagong mau menerima amanah tersebut? Walaupun dia hanyalah orang kecil, namun dia yakin kepada Yang Maha Kuasa, bahwa ketika seseorang punya kemauan, keteguan dan keyakinan kepada Yang Kuasa, maha Dia pun pasti akan membantunya menemukan jalan yang terbaik bagi Negerinya. Dengan rendah hati, dalam hatinya Bagong akan siap dan ikhlas menerima amanah sebagai Presiden Negeri Impian. Trus Bagaimana caranya (Pertanyaan ketiga)?

Bagong tidak ingin nantinya terjadi konflik atau bahkan perang saudara di antara rakyat Negeri Impian. Jika dia memilih salah satu partai politik atau golongan yang mengusung dia, dia takut perselisihan itu akan terjadi. Ketidak puasan rakyat juga bisa berdampak sangat buruk. Bagong pun sudah ambil sikap bahwa dia akan mengambil jalur independen. Dengan jalur independen ini, Bagong tidak harus merasa ewuh-pekewuh dengan partai atau golongan manapun, toh kalah menang juga dia sendiri yang menanggung……

Setelah mendapatkan jawaban-jawaban tersebut Bagong berencana untuk mengunjungi Semar lagi dan mengutarakan rencananya. Dalam pertemuan yang akan datang tersebut, Bagong sudah merencanakan hal-hal yang akan dibahas, di antaranya: kepastiannya bahwa siap menjadi CAPRES, persiapan pembentukan TIM SUKSES, dan strategi-strategi yang akan dilakukan.

Tujuh hari kemudian, pertemuan dilakukan di rumah Semar. Pertemuan dimulai dengan presentasi Bagong tentang hasil perenungannya selama 36 hari itu kemudian dilanjutkan dengan tanggapan dari Semar, Gareng dan Petruk. Ketiganya mendukung sepenuhnya rencana Bagong tersebut. Pertemuan kemudian dilanjutkan dengan pembentukan TIM SUKSES. Tim tersebut diketuai oleh PETRUK, mengingat bahwa Petruk memang memiliki kemampuan retorika yang lebih bagus dibanding Gareng. Semar sendiri akan mencari dukungan dari para “momongan-momongannya” dan juga dari para sahabat-sahabatnya. Gareng bertugas untuk mengevaluasi semua yang telah dilakukan oleh Bagong, Semar dan Petruk.

TIM tersebut kemudian mulai langsung bekerja. TIM merencanakan untuk mengadakan pertemuan dengan seluruh penduduk di desa Karang Kabulutan guna mendengarkan pendapat mereka tentang pencalonan Bagong jadi Presiden, dan jika memungkinkan akan mengadakan perekrutan anggota Tim Sukses. Pertemuan direncanakan dilakukan pada hari Sabtu Pahing.

(Bersambung)


Kalo Bagong Jadi Presiden (Bag. 3)

September 16, 2011

Pagi tadi Bagong bertemu dengan Semar, Petruk, dan Gareng. Pertemuan itu bagaikan sebuah rapat keluarga. Dalam kesempatan itu Bagong menyampaikan semua unek-uneknya, termasuk keinginan beberapa Parpol yang ingin mengangkat dia menjadi Capres. Satu persatu dari mereka menyampaikan pendapat mereka, dimulai dari Semar, kemudian Gareng, dan terakhir Petruk.

Semar: Begini ya le (Tole, panggilan untuk anak laki-laki), pertama-tama kamu harus bersyukur bahwa banyak orang yang percaya pada kamu dengan menginginkan kamu untuk menjadi Capres. Itu suatu amanah, tinggal nantinya terserah pada kamu, mau diambil atau tidak. Bapak berpesan, amanah itu jangan kamu jadikan sebagai sarana untuk membanggakan diri, sombong. Jangan ada watak adigang, adigung dan adiguna, jangan menggunakan aji mumpung. Pikirkan dulu, ditimbang-timbang dulu, kemampuan mu itu sejauh mana, apa nanti kamu juga sudah memiliki rencana apa yang akan kamu lakukan kalo nantinya benar-benar jadi presiden. Jadi orang nomor satu itu tidak mudah, nantinya pasti akan ada beberapa orang yang mencoba menjatuhkan kamu, tinggal sekarang kamu siap atau tidak menghadapi hal itu? Yang terakhir, kamu juga harus ingat ajaran dalam wakyu Srimakutorama yang dulu turun ke bendaramu, Janaka, ajaran HASTABRATA itu harus kamu pegang teguh sebagai seorang pemimpin.

Gareng: Gong, aku turut bangga, ternyata banyak orang yang percaya pada kamu. Walaupun omongan mu kadang ceplas-ceplos gak karuan, tapi kadang omongan mu itu ada benarnya juga. Cuma, kamu nanti harus berhati-hati, tetap eling (ingan) dan waspada. Jangan sampai nantinya salah langkah dan salah bertindak. Gunakan tangamu untuk hal-hal yang baik, dan gunakan kaki mu untuk melangkah menuju hal-hal yang baik pula.

Petruk: Aku gak bisa memberikan wejangan seperti Bapak dan Kang Gareng. Hanya satu pesan ku, kalau nanti kamu jadi presiden, jangan boros. Jangan gunakan harta mu untuk bersenang-senang saja, tapi kamu harus ingat bahwa kamu itu punya rakyat. Kamu harus memperhatikan rakyatmu, lebih baik kamu kelaparan daripada kamu melihat rakyatmu menderita kelaparan dan busung lapar.

Kemudian Bagong pun bertanya, Partai mana yang harus saya terima Bapak, Kang Gareng dan Kang Petruk? Mereka bertiga belum bisa memberikan jawaban, masih mencoba merenungkan mana yang terbaik.

Tak lama berselang, Semar memulai pembicaraan lagi.

Semar: Begini ya le, lebih baik kalu memang kamu sudah mantap mau jadi presiden, sebaiknya kamu maju lewat jalur independen saja. Karena kalau kamu memilih salah satu partai, nanti partai yang lainnya akan iri, dan nantinya partai itu bisa mencoba menjatuhkan kamu.

Bagong mencoba untuk memikirkan kembali keinginannya menjadi Presiden melalui jalur pencalonan independen.

(Bersambung)