Kalau Bagong Jadi Presiden (Bag. 2)

May 13, 2009

12Akhir-akhir ini Bagong di datangi utusan dari beberapa Parpol yang mengajukan proposal untuk meminang Bagong menjadi Capres dari Parpol yang bersangkutan. Parpol yang melamar tersebut di antaranya Partai Gabungan Pelawak Indonesia, Partai Hastinapura, Partai Amartapura, Partai Punakawan, dan Partai Wanamarta.

Bagong memang belum mengambil keputusan, apakah dia berkeinginan untuk menjadi Presiden Repubik Impian atau tidak. Kalau pun dia berkeinginan, dia juga masih bingung, partai mana yang akan dia jadikan kendaraan.

Bagong merencanakan untuk berkonsultasi dulu dengan Bapaknya, Semar, dan juga saudara-saudaranya, Gareng dan Petruk. Saat ini Bagong masih berfikir, mengapa banyak orang yang mengharapkan agar dia bisa menjadi Presiden. Dia pun berkhayal dan mencoba untuk berintrospeksi. Bagong merasa bahwa dia tidak memiliki kemampuan untuk memimpin suatu bangsa. Jangankan bangsa, untuk memimpin suatu RT saja dia masih merasa belum mampu.

Pemikiran dan perasaan ini selalu membayangi Bagong, bahkan sampai mimpi pun dia masih memikirkan hal ini……… Mengapa orang menginginkan aku menjadi presiden???????


Kalau Bagong Jadi Presiden (Bag. 1)

May 13, 2009

12Bagaimana ya jadinya kalau sosok Punakawan Bagong menjadi presiden di negeri impian? Sebagian orang Jawa, apalagi Yogyakarta, tentu mengenal betul, atau setidaknya tahu, sosok Bagong dalam dunia pewayangan.

Bagong adalah salah satu dari Punakawan dan merupakan anak terakhir Semar. Secara fisik, Bagong adalah sosok yang gemuk dan pendek dengan bibir dan mata yang lebar. Senjatanya adalah golok. Dalam bertutur kata, Bagong berbicara apa adanya, ceplas-ceplos, sering mengabaikan unggah-ungguh hingga dia pun berbicara dengan Semar menggunakan bahasa ngoko. Meskipun dia tidak bisa unggah-ungguh tapi tidak berarti bahwa dia tidak tahu. Bagong adalah sosok yang sederhana, apa adanya. Meskipun Bagong berasal dari kalangan rakyat kecil, namun dia tidak pernah merasa ‘minder’ ketika bergaul.

Karena kesederhanaan dan sikap apa adanya inilah banyak orang yang suka dengan Bagong. Di samping itu, Bagong juga bisa diterima di semua kalangan, dari rakyat kecil sampai kalangan para raja. Ceplas-ceplos-nyalah yang membuat dia bisa bergaul dengan semua kalangan masyarakat.

Dalam dunia pewayangan memang belum pernah ditemui cerita “Bagong dadi ratu”. Tapi bagaimana jadi seandainya sosok Bagong menjadi Pemimpin di Negeri Impian?


Kalau Bagong Jadi Presiden (Sempalan 1)

April 27, 2009

12Keinginan bagong untuk menjadi presiden sudah bulat. Dia pun sekarang berjuang keras untuk mewujudkan amanah tersebut. Dia pun sadar bahwa jalan menuju ke sana akan sangat sulit, terutama dari para pesaingnya.

Beberapa tokoh pun sudah mulai menyatakan diri bahwa dia akan mencalonkan diri sebagai Presiden. Di antara mereka adalah Dursasana, Sengkuni, Setyaki, Banowati, Aswatama, Udawa bahkan Resi Bisma dan Durna dan pun ikut mencalonkan diri menjadi presiden.

Akhir-akhir ini di negeri Impian sering terjadi ‘perang dingin’ antar para calon presiden dan tak jarang juga di antara calon presiden saling melakukan pendekatan dan penjajagan guna mencari peluang kerja sama di antara mereka. ‘Perang dingin’ yang paling heboh adalah antara Udawa dan Banowati. Perselisihan ini sebenarnya sudah terjadi sejak 5 tahun yang lalu. Penyebab utamanya adalah bahwa Banowati menganggap Udawa telah ‘membelot’ darinya.

Berbagai pendekatan pun sudah menjadi hal yang wajar. Baru-baru ini, Setyaki mencoba mendekati prabu Baladewa untuk meminta dukungannya. Aswatama pun berusaha untuk bekerja sama dengan Durna dengan menjalin suatu koalisi. Ini tentu saja untuk menggalang suara dari para kurawa.

Bagong tidak mau ambil pusing. “Perang dingin” itu justru malah dijadikan tontonan yang menyenangkan dan bisa membuat dia tertawa. Dalam hatinya dia merasakan kalau para calon presiden itu seperti anak-anak yang akan membeli permen, kalau permen yang satu rasanya gak enak atau mahal, maka pilih permen yang lain. Tingkah laku anak-anak yang lain adalah saling mengejek, dan para calon presiden pun tidak kalah ketinggalan, beberapa dari mereka saling melontarkan ejekan yang kemudian juga dibalas dengan ejekan.

Yang masih mengganjal dalam benak Bagong adalah calon wakil presiden, siapa kiranya yang layak untuk mendampingi dia. Bagong sendiri sudah memiliki beberapa kandidat, seperti Sadewa, Janaka, Togok, Karna dan Srikandhi. Bagong lebih cenderung memilih Karna untuk menjadi Wakil Presidennya mengingat bahwa Karna bisa diterima oleh kalangan Pandawa dan Kurawa. Namun demikian, tak ada salahnya jika dia berkonsultasi dengan Semar dan juga Hanoman terkait dengan hal ini.